Biak – Radio Republik Indonesia (RRI) Biak menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak menggelar dialog bertemakan “Penguatan Netralitas dan Independensi RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik,berlangsung di kampus STIH jalan Petrus Kafiar Biak, Senin(10/9/2018)
Dialog tersebut menghadirkan narasumber Ketua Komisi I DPRD Biak Numfor,Adolf Baransano, Dosen STIH Biak Dr.Muslim Lobubun, Kamruddin selaku pemerhati RRI dan menjabat Ketua MUI Biak Numfor, Ketua DPD KNPI Biak Numfor Jimmi Krobo, tokoh masyarakat Willem K Rumpaidus dan Budayawan Mika Ronsumbre.
“Keberadaan RRI tidak lepas dari sejarah bangsa Indonesia,dan dari persfektif Lembaga Legislatif,RRI diharapkan menjadi media yang menyuarakan aspirasi rakyat, berpihak pada kepentingan rakyat dengan selalu membangun mitra dengan berbagai pihak,termasuk terhadap pemerintah daerah dan DPRD,”ujar Ketua Komisi I DPRD Biak Numfor,Adolf Baransano.
RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, diminta independen dan netral serta tidak terlibat kepentingan politik praktis.
“Sebagai pemerhati,saya menilai dari tahun ke tahun,RRI terus memebrikan layanan informasi beragam ke masyarakat,dan dialog yang saat ini digelar di kampus menandakan RRI independen dan netral,tidak terjebak dengan bisnis dan kepentingan politik praktis,terlebih kita akan sambut pesta demokrasi terakbar tahun 2019,”tutur pemerhati RRI dan juga Ketua MUI Kabupaten Biak Numfor,Kamarudin.
“RRI juga harus beradaptasi dengan kemajuan yang ada untuk perubahan,dan menjadi media mainstream yang tetap memberikan informasi dan hiburan yang sehat,karena kita akui bersama bahwa saat ini keberadaan media sosial yang lebih mengedepankan kecepatan dibandingkan akurasi data, tanpa verifikasi yang jelas justru kerap lebih dipercaya,”tambah Kamarudin.
Sementara Ketua Yayasan STIH Biak,Dr.Muslim Lobubun mengungkapkan pentingnya penguatan independensi dan netralitas RRI dalam berbagai hal,salah satunya dengan peningkatan kualitas SDM serta peningkatan kualitas siaran.
Mewakili pemuda di Biak,ketua DPD KNPI Biak Numfor,Jimmi Krobo menyampaikan bahwa tantangan RRI ke depan dengan agenda nasional adanya pesta demokrasi 2019.
“Generasi muda terlebih yang sedang mengenyam pendidikan tinggi merupakan kelompok intelektual yang dalam mendengar informasi apapun terlebih dahulu harus dicermati kemudian diimpelementasikan,”ujar Jimmi Krobo
“Pesta demokrasi ada di depan mata dan RRI harus tetap berdiri di tengah, tidak berpihak,tetap netral dan independen,”ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan Willem K Rumpaidus mewakili tokoh masyarakat dan Mika Ronsumbre mewakili seniman dan budayawan di Biak Numfor.
“RRI sebagai media pemersatu bangsa,beragam program acara yang ada diharapkan mampu mendongkrak keBhinekaan budaya dan seni yang kita miliki di setiap daerah,dari Sabang sampai Merauke,”kata Mika Ronsumbre.
“Terimakasih RRI,di usianya ke-73 tahun tetap ada dan terus ada untuk menyuarakan berbagai aspirasi masyarakat dari kampung hingga ke kota,”ujar Willem Rumpaidus.
Hadir,Kepala LPP RRI Biak Yulius Makabori,Kasi Pemberitaan LPP RRI Biak, Dg Raja serta tiga puluhan mahasiswa STIH yang juga mendapat kesempatan bertanya pada dialog tersebut (OP)