Biak – Pengelola Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Biak-Papua telah memberikan prioritas kepada putra asli orang Papua untuk mengikuti perkuliahan pendidikan tinggi dalam upaya mencetak sumber daya manusia Papua unggul dalam menguasai ilmu hukum.
“Manajemen STIH Biak-Papua telah bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Biak Numfor untuk memberikan kesempatan kuliah pendidikan strata satu ilmu hukum bagi jajaran aparatur sipil Negara di lingkup Pemkab Biak Numfor serta masyarakat umu,” kata Ketua STIH Biak-Papua Dr. Muslim Lobubun, S.H., M.H. dihubungi di Biak, Minggu.
Ia mengakui, dengan adanya kerja sama STIH & Pemkab Biak Numfor diharapkan lebih banyak memberikan peluang kepada putra asli Papua untuk menekuni pendidikan tinggi program studi hukum.
Muslim mengakui, di tahun akademik 2019/2020 jumlah mahasiswa yang telah kuliah di STIH Biak-Papua sangat dominan dari lulusan SMA sederajat putra/putri asli Papua.
“Setiap tahun akademik manajemen STIH Biak-Papua terus memberikan peluang kepada lulusan sederajat dari putra daerah untuk didik mengikuti program pendidikan tinggi sarjana hukum” ujar alumni program Doktor (S3) Ilmu Hukum Unhas Makassar 2018.
Pada tahun 2019, menurut Muslim pihak STIH Biak-Papua bekerja sama dengan Peradi Jayapura telah membuka program keprofesioan khusus untuk pendidikan advokat.
“Ya sebagian besar peserta pendidikan profesi advokat berasal dari lulusan STIH dari putra orang asli Papua, ya ini kontribusi nyata dihasilkan STIH dalam mencetak SDM unggul di tanah Papua,” ujarnya.
Menyinggung fasilitas perkuliahan dimiliki STIH Biak-Papua, menurut Muslim telah memiliki kampus sendiri, ruang kuliah yang dikelilingi pohon hijau, perpustakaan mahasiswa, free jaringan wifi serta memiliki laboratorium klinik bantuan hukum.
“Untuk fasilitas kampus STIH Biak-Papua sangat representative dan terlengkap untuk memberikan kenyamanan bagi mahasiswa dalam menuntut ilmu,” kata Muslim yang juga advokat senior di Biak itu.
Berdasarkan data beberapa area perkuliahan di Kampus STIH Biak-Papua telah disediakan honai (tempat duduk) bagi mahasiswa untuk akses internet melalui jaringan free wifi yang disediakan pihak Kampus sebagai kebutuhan mahasiswa.